Ketika masih di bangku sekolah dahulu, didalam buku pelajaran serajah dikatakan bahwa Islam masuk di pulau Sulawesi dibawah oleh tiga Mubalig yaitu Datuk Ribandang (Khatib Tunggal Datuk Makmur), Datuk Patimang (Khatib Sulung Datuk Sulaiman) dan Datuk RiTiro (Syekh Nurdin Ariyani). Di tandai dengan dibangunnya Mesjid Tua Katangka yang ada di Gowa tahun 1605.
Pertanyaan kemudian, Apakah orang Bugis baru mengenal Islam di tahun 1605? Mari kita telusuri yang sebenarnya.
Penyebaran agama Islam begitu meluas setelah penaklukan kota Mekkah oleh Rasulullah, kemudian di lanjutkan dengan pengislaman negara2 Timur tengah, Eropa, kemudian ke Asia berlanjuthinga pada jama Khulafaurrasyidin.
Pada saat Usman Bin Affan terangkat Khalifah, Beliau mengutus Muawiyah Bin Abu Softyan, ke Asia (ke Cina dll), Muawiyah Bin Abu Softyan juga menyempatkan diri ke Kerajan Kalingga (Jepara) dan Raja Jay Sima ptra ratu Sima dari Kalingga masuk Islam. dan pada masa itu telah banyak orang orang arab Islam yang menetap di pesisir sumatra, Begitupun juga di pulau lain (termasuk Sulawesi)
Masuknya Islam di Sulawesi di awal abad Hijriah ini bisa dilihat atau dibuktikan dengan adanya Pekuburan Islam di Wajo tepatnya di Lagosi dengan huruf Hijaiyah tahun 100 Hijriah atau sekitar tahun 700 M. Namun yang membawanya Masih dalam keadaan samar-samar. namun di yakini bahwa orang bugis adalah pelaut dan mereka masuk Islam di Rantauannya kemudian pulang mengislamkan orang-orang sekampungnya.
Perkembangan kehadiran Islam di Wajo, dicatat pula oleh K.H. Jamaluddin dalam bukunya Kafaah Dalam Perkawinan (halaman 36, terbit tahun 1991), mengatakan, bahwa :
Seorang Sayid bernama Sayid Jamaluddin Akbar al-Husaini datang dari Aceh lewat Pajajaran atas undangan raja yang masih beragama Bugha waktu itu bernama Prabu Wijaya (1293-1309). Kemudian Sayid ini melanjutkan perjalanan ke Sulawesi Selatan bersama rombongannya sebanyak 15 Orang, kemudian ia masuk ke daerah Bugis dan menetap di Tosora (Wajo), meninggal disana sekitar tahun 1320 dan diMakamnya ada di Tosora. sedangkan petilasannya ada dibeberapa tempat yaitu di Semarang, Trowulan, dan di Desa Turgo (dekat Plawangan), Kecamatan Turi, Yogyakarta.
Inilah Silsilahnya Sayyid,
Nabi Muhammad Rasulullah>Fathimah Az-Zahra/Ali bin Abi Thalib>IMAM HUSAIN > ALI ZAIN AL-ABIDIN > MUHAMMAD AL-BAQIR > JA’FAR AS-SADIQ > ALI AL-URAYDHI > MUHAMMAD AN-NAQIB > ISA AR-RUMY > AHMAD AL-MUHAJIR > UBAIDILLAH > ALWY > MUHAMMADUN > ALWY > ALI KHALA QASM > MUHAMMAD SAHIB MIRBATH > ALWY > ABD AL-MALIK > ABDULLAH KHAN > AHMAD SYAH > SAYYID JAMALUDDIN AL-KUBRO AL-HUSAIN.>SAYYID BARAKAT ZAINAL ALAM > MAULANA MALIK IBRAHIM
Dilihat dari sini sangat jauh perbedaan tahun antara masuknya Islam di Sulawesi dengan kedatangan Datuk Ribandang, Datuk Patimang dan Datuk RiTiro. karena ketiga Mubalig ini ada setelah era Wali Songo di Jawa. dan Jadi Sejarah yang mengatakan bahwa Sulawesi pertama kali memeluk Islam setelah kedatangan 3 Mubalik ini adalah HOAX. karena Trio Datuk adalah murid dari Sunan Giri, Sunan giri sendiri adalah adalah cucu dari Sayyid Jamaluddin Al Kubro, anak dari Maulana Ishak (saudara Maulana Malik Ibrahin a.k.a Sunan Gresik)
Terkait sang Sayyid Adalah keturunan dari Imam Husain (Syiah), di Bugis dikehal hari Asyuro. ada tradisi membuat Bubur Syuro...bubur merah & putih, ada juga pimmali lao mabela (pergi jauh) di Bulan syuro/muharram, tentu terkait dengan bulan pembantaian Husain bin Ali di Karbala. bahkan ada daeran bernama Belawa (sekarang kecamatan) namanya berasal dari kata Ba Alawiyah yang merupakan sebutan pada keluarga ahlulbayt nabi.