Pan’s Labyrinth /
Jika dipikir-pikir, selalu ada asyiknya juga jika menonton atau membaca sebuah fairy tales, namun seiring dengan kedewasaan kita, kepercayaan terhadap Fairy tales semaking berkurang,
“Pada zaman dahulu kala, di kerajaan bawah tanah, dunia dimana tiada dusta dan rasa sakit. Hiduplah seorang putri yang memimpikan dunia manusia. Ia mimpi akan langit yang biru, angin yang lembut, dan cerahnya cahaya mentari.
Hingga suatu hari, setelah berhasil mengelabui penjaganya, sang putri melarikan diri.
Tiba di dunia manusia, cahaya mentari membutakan matanya dan menghapus memorinya. Ia lupa akan dirinya dan darimana ia berasal. Tubuhnya membeku, rapuh dan merasakan perihnya rasa sakit. Dan akhirnya ia mati.
Meskipun begitu, ayahnya, sang Raja, selalu tahu bahwa suatu saat nanti jiwa putrinya akan kembali, bereinkarnasi dalam tubuh yang lain, di lain tempat, di lain masa. Dan sang Raja akan menunggu kedatangan putrinya, hingga ia menghembuskan nafas terakhirnya, hingga dunia berhenti berputar......”
Film Pan’s Labyrinth (judul aslinya El Laberinto del Dauno)dalam film yang disutradarai oleh Guilermo del Toro ini dimulai dengan prolog tersebut, dengan prolog ini kita bisa tahu bahwa Pan’s Labyrinth mirip film yang di tujukan untuk anak-anak, sebuah cerita dongen yg amat manis, tapi bagemana pun juga, sudah banyak cerita dongeng yg memjaji populer di seluruh belahan dunia ini.
Setting waktunya mengambil tahun 1944, masa dimana berakhirnya Perang Sipil di negara Spayol,
Membuka film ini kita langsung terfokus pada sosok gadis manis Ofelia’s vivid (Ivana Baquero) yang sangat mendalami dongeng tentang Kerajaan Bawah Tanah, sehingga hampir seluruh yang ada pada dongeng tersebut dia kuasai. Ofelia mengikuti ibunya Carmen (Adriana Gil) ke daerah pedalaman untuk bertemu ayah titinya Captain Vidal (Sergi López) seorang fasis yang memegang komando terdepan dalam memberantas milisi anti pemerintah yang bergerilya di pedalaman, saat itu Ibunya hamil mengandung Adik Ofelia yang juga merupakan anak dari Captain Vidal ayah tiri Ofelia.
Ditengah perjalanan, Ofelia bertemu sosok peri berupa seekor serangga terbang. Makhluk ini mengikuti perjalanan Ofelia dan ibunya menuju rumah baru mereka, dan disanalah serangga terbang ini memperlihatkan wujud aslinya sebagai seorang peri. peri ini mengarahkan Ofelia menuju sebuah labirin misterius yang mengantarkannya bertemu berbagai makhluk dalam mitos, sosok faun dan peri terbang.
Ada kekuatan Magis dalam film ini, meskipun settingx memakai tahun 1944, Ofelia dituntun oleh imajinasi dan peri memiliki 2 alam yg keduanya nyata baginya. Alam dunia dimana Perang Sipil masih terjadi, dan dunianya Ofelia sebagai putri bulan titisan putri Kerajaan Bawah Tanah,..
yang Jelasnya Filmnya seru dech,...
namun sayang di akhir cerita Ofelia meninggal, meski itulah cobaan yang semestinya ia lakukan, namu saya tidak terlalu suka sich, klo tiap ada film, tokoh Utamanya meninggal.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
tapi,, mo gimana2, fairy tale emang selalu menarik buat diikuti.ga' kebentur batas logika..sampe sekarang, walopun udah 17tahun, aku masih aja suka tuh ma cerita peri2an=D